Pada suatu hari, seorang laki-laki berwibawa masuk melalui pintu Abi Syaibah, lalu mendekatinya dan memberi salam kepadanya sambil berkata, “hai, Abu Bakar, mengapa anda tidak pergi ke maqam Ibrahim bersama orang-orang yang saling mendengarkan pelajaran hadits Nabi ?”.
Abu Bakar mengangkat kepalanya dan berkata, “Wahai guruku, kebanyakan hadits-hadits yang disampaikan mereka itu semuanya tanpa sanad, sedangkan aku dapat menjelaskan dari sini dengan sanad-sanadnya yang panjang”.
Laki-laki itu bertanya kembali, “Dari siapa anda mendengarnya ?”.
Abu Bakar menjawab, “Tuhan sendiri yang mengajarkan ke dalam hatiku”.
“Coba buktikan hal itu kepadaku !” Pinta lelaki itu yang tak lain adalah Nabi Khidir.
Jawab Abu Bakar, “Buktinya adalah bahwa kamu tak lain adalah Khidir”.
(Riwayat Ibnul Munawwir dalam kitabnya)